
MENGENAL LEBIH DEKAT ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DALAM RADIOLOGI
Penggunaan Alat Pelindung Diri merupakan suatu keharusan dan menjadi bagian penting dari praktik radiologi yang aman. APD yang tepat penggunaanya diharapkan dapat meminimalkan paparan radiasi yang mungkin diterima oleh tubuh petugas, dan akan menjaga kesehatan petugas dalam jangka panjang.
Beberapa contoh APD yang penting untuk digunakan oleh radiografer meliputi apron (mantel pelindung), pelindung gonad (organ kelamin), pelindung tiroid, sarung tangan berlapis timah (Pb), kacamata berlapis timah (Pb), dan tabir berlapis timah (Pb).
Dengan mematuhi pedoman keselamatan radiasi dan menggunakan APD yang sesuai, petugas radiologi dapat bekerja dengan lebih aman sambil melindungi diri dari risiko paparan radiasi yang berpotensi merugikan.
1. Apron
Apron merupakan mantel pelindung yang dirancang untuk melindungi petugas radiologi dari paparan radiasi selama pemeriksaan radiografi. Apron biasanya terbuat dari logam yang setara dengan timah hitam (Pb) dalam berbagai ketebalan. Ketebalan apron yang digunakan akan bervariasi tergantung pada jenis pemeriksaan radiografi yang dilakukan:
- Apron dengan ketebalan setara 0,2 atau 0,25 mm Pb biasanya digunakan dalam pemeriksaan radiodiagnostik secara umum. Ini mencakup pemeriksaan seperti sinar-X biasa dan pemeriksaan radiografi rutin.
- Apron dengan ketebalan setara 0,35 mm atau 0,5 mm Pb digunakan dalam pemeriksaan radiografi intervensional atau prosedur-prosedur yang melibatkan tingkat paparan radiasi yang lebih tinggi. Ini mencakup prosedur seperti angiografi atau tindakan invasif lainnya.
2. Pelindung Gonad
Pelindung gonad adalah perangkat pelindung yang dirancang khusus untuk melindungi organ reproduksi, seperti ovarium pada wanita dan testis pada pria, dari paparan radiasi selama pemeriksaan radiografi. Pelindung gonad biasanya terbuat dari logam yang setara dengan timah hitam (Pb) dalam berbagai ketebalan, serupa dengan apron. Pelindung gonad dengan ketebalan setara 0,2 atau 0,25 mm Pb digunakan dalam pemeriksaan radiodiagnostik secara umum, sementara pelindung gonad dengan ketebalan setara 0,35 mm atau 0,5 mm Pb digunakan dalam pemeriksaan radiografi intervensional atau prosedur dengan tingkat paparan radiasi yang lebih tinggi.
3. Pelindung Tiroid
Pelindung tiroid adalah alat pelindung diri yang dikenakan oleh petugas radiologi atau pasien selama pemeriksaan radiografi untuk melindungi kelenjar tiroid dari paparan radiasi. Kelenjar tiroid terletak di leher dan merupakan organ yang sensitif terhadap radiasi.
Pelindung tiroid biasanya terbuat dari bahan yang setara dengan 1 mm timah hitam (Pb). Ketebalan ini dirancang untuk efektif mengurangi paparan radiasi pada kelenjar tiroid selama pemeriksaan radiografi, sementara tetap memberikan kenyamanan dan fleksibilitas bagi petugas yang mengenakannya.
4. Sarung Tangan Pb
Sarung tangan Pb merupakan salah satu jenis alat pelindung diri yang digunakan oleh petugas radiologi selama pemeriksaan fluoroskopi dan prosedur-prosedur lain yang melibatkan paparan radiasi tinggi. Sarung tangan ini dirancang khusus untuk memberikan perlindungan tambahan pada tangan, pergelangan tangan, dan jari-jari petugas radiologi.
Ketebalan sarung tangan Pb yang digunakan sangat penting untuk memastikan perlindungan yang memadai terhadap paparan radiasi. Sarung tangan proteksi yang digunakan dalam fluoroskopi harus memiliki ketebalan setara dengan atau lebih besar dari 0,25 mm Pb pada tegangan modalitas 150 kVp. Ini memastikan bahwa sebagian besar radiasi yang mencapai tangan petugas akan diserap oleh sarung tangan, menjaga tangan petugas dari paparan berbahaya.
5. Kacamata Pb
Kaca mata Pb adalah salah satu alat pelindung diri yang dirancang khusus untuk melindungi mata petugas radiologi selama prosedur radiografi dan pemeriksaan yang melibatkan paparan radiasi. Kaca mata Pb biasanya memiliki desain yang menyerupai kacamata renang dan terbuat dari bahan yang setara dengan 1 mm timah hitam (Pb). Ketebalan ini dirancang untuk efektif mengurangi paparan radiasi ke mata petugas, menjaga mata petugas dari dampak radiasi yang berpotensi berbahaya dan membantu melindungi mata dari potensi kerusakan yang disebabkan oleh paparan radiasi selama jangka waktu yang panjang.
6. Tabir Pb
Tabir Pb dirancang untuk melindungi petugas radiologi dari paparan radiasi yang berbahaya selama pemeriksaan radiografi. Tabir Pb dilapisi dengan bahan yang setara dengan 1 mm timah hitam (Pb). Ketebalan ini dirancang untuk efektif mengurangi paparan radiasi ke petugas radiologi. Tabir biasanya memiliki tinggi sekitar 2 meter dan lebar sekitar 1 meter. Tabir sering dilengkapi dengan kaca intip yang juga terbuat dari bahan setara dengan 1 mm Pb. Kaca ini memungkinkan petugas radiologi untuk memantau pasien atau prosedur tanpa harus berada dalam area paparan radiasi.